Denni Meilizon
Denni Meilizon lahir tanggal 6 Mei 1983 di Silaping Pasaman Barat. Penyair yang akrab dipanggil dengan Bang Deni ini merupakan anak dari Asril Nasution dan Deswati Lubis, keduanya dipanggil dengan sebutan Papa dan Mama. Sejak kecil sudah mengandrungi dunia seni. Deni kecil akan menangis bila tidak dibolehkan untuk tampil di atas panggung bila ada acara keramaian di Silaping. Dia suka menyanyi dan mendeklamasikan puisi. Ketika duduk di Sekolah Taman Kanak-kanak, Deni kecil makin aktif dalam mengeksplorasi bakat seninya.
Untuk pertama sekali, puisinya dimuat oleh Koran Singgalang pada tahun 2005. Bertemu dengan Forum Aktif Menulis Indonesia pada pertengahan tahun 2012 membuka jalan bagi Deni untuk menggali potensi dirinya, termasuk memperkenalkan dirinya sebagai salah seorang penyair dari Sumatera Barat dengan menerbitkan sebuah buku antologi puisi berjudul “Kidung Pengelana Hujan” (FAM Publishing,2012) yang kemudian disusul oleh buku puisi “Siluet Tarian Indang” (FAM Publishing, 2012). Sambil terus mengirimkan karyanya ke media massa dan mengikuti aktivitas kesusasteraan di daerah dan nasional, pada akhir 2013 terbit pula buku puisinya berjudul ‘Rembang Dendang” (AG Litera, 2013) dan menyusul sebuah antologi duet dengan Bambang Irianto bertajuk “Daun-Daun Surga” (AG Litera, 2014).
Saat ini, sajak dan puisinya sudah tersebar diberbagai buku antologi dan beberapa media massa cetak dan juga online. Perkenalannya dengan orang-orang sastera dan budaya dari berbagai “aliran”, daerah, lintas generasi dan “ideologi” membuat Deni semakin cinta kepada bidang sastera dan tulis menulis. Suatu kecintaan yang saat ini mulai ditularkannya kepada anaknya yang sulung, Aliya Aqeela yang mulai beranjak remaja.
Adapun buku-buku antologi yang memuat sajak dan puisi Denni Meilizon antara lain : Pijar Heroik (Penerbit Harfeey, 2012) Kejora Yang Setia Berpijar (Penerbit FAM Publishing, 2013) Bukittinggi, Ambo di Siko (Penerbit FAM Publishing, 2013), Lerak (Penerbit FAM Publishing, 2013), Terpenjara di Negeri Sendiri (Alif Gemilang Pressindo, 2013), Simphoni Secangkir Cinta (Diyandra, 2013), Puisi Menolak Korupsi 1 & 2 (Forum Sastra Surakarta, 2013), 135 Puisi Romantis : Cinta Dalam Empat Dimensi (Pedas Publishing, 2013), …dan Akupun Menjadi Penulis (FAM Publishing, 2013), Fly Over Merah Putih (D3Mkail Jakarta, 2014), Jejak Pertama (Pedas Publishing, 2014), dll.
Disamping menulis puisi, Ia juga aktif menulis essai dan resensi buku.
“Membaca dan menulis bagaikan dua sisi matauang yang berkaitan erat”, itulah kalimat motivasi yang selalu diusung oleh Deni dalam forum-forum diskusi kepenulisan. Membaca dan menulis, itulah yang dilaluinya sejak mengenal baca dan tulis.
Denni Meilizon menemukan gairah kehidupan melalui sastra, menemukan dirinya melalui sajak dan puisi, dan menemukan Tuhannya dari ketiadaan yang menyambanginya setiap menulis sajak.
Ia dapat dihubungi melalui akun Facebook : Denni Meilizon, twitter :@dennimeilizon, email : dennimailizon@ymail.com
Langganan:
Komentar (Atom)
