Muhary Wahyu Nurba, Lahir di Makassar pada 5 Juni 1972. Anggota Masyarakat Sastra. Tamalanrea. Selain menulis puisi, ia juga menulis cerpen, esei dan membuat desain grafis untuk beberapa buku dan majalah.
Puisi-puisinya ditemukan dalam berbagai antologi baik yang terbit di Sulsel maupun di luar Sulsel. Ia menulis di berbagai media antara lain pada harian Fajar, Pedoman Rakyat (Makassar), Jurnal Puisi (jakarta) dan Plangi Magazine (Australia).
Tahun 2004 diundang oleh Dewan Kesenian Jakarta untuk membacakan puisi-puisinya dalam Forum Cakarawala Sastra Indonesia. Bukunya yang telah terbit antara lain: Meditasi (1996), Jadilah Aku Angin Jadilah Kabut (1997), dan Sekuntum Cahaya (1999).
Sebagai editor ia telah menyunting puluhan buku dan minatnya pada sastra telah membuat ia mendirikan penerbit Saji Sastra Indonesia, kemudian Gora Pustaka, dan saat ini sedang mengembangkan penerbit Nala Cipta Litera, sebuah penerbitan buku sastra, seni dan budaya di Sulawesi selatan.
Selain menulis, ia juga terkenal sebagai pembaca puisi dan melukis.
