CELOTEH SEORANG GURU, Muklis Puna

CELOTEH SEORANG GURU

Muklis Puna

selamat pagi anakku!
hari ini kalian datang saat embun terduduk mesra di pucuk pucuk daun akibat belaian rinai semalam
selamat datang kembali anakku!
sudah penuhkah ususmu pagi ini?
mari lepaskan rindu pada hangatnya kursi lapuk telah seminggu kau tinggalkan
mari manjakan matamu pada papan tulis berwarna kelabu tetutup debu yang membuncahkan secuil ilham
selamat pagi buah hatiku!
pagi ini...
berapa banyak celoteh tentang persiapan masa depan yang menganga di depan mata
pagi ini...
berapa kali sumpah serapah merekah dari bulan sabit yang bergantung di pipi idolamu
karena perlawanan konsep yang dihidangkan di meja belajarmu
pagi ini...
berapa makian yang kau dapat
ketika asyik melamun sambil menatap cecak mepermaikan bangkai nyamuk di dinding kelas,
saat guru biologi menyajikan materi simbioais dan mutualisme
pagi ini...
berapa kali seweran telinga dihadiahkan guru fisika
ketika dia menjelaskan materi tentang gaya,
kau keasyikan menggosok -gosokkan penggaris pada kertas buram
pagi ini...
berapa tatapan mata merah saga berbenturan dengan bola matamu yang kemayu
ketika menghayal tentang letak negara andulisia dan granada pada mata pelajaran geografi
sementara bola dunia tak dibundarkan di dadamu.
masih banyak tanda tanya kosong melongong belum terisi
tapi jawablah pertanyaanku yang terakhir pagi ini ...
berapa banyak PR yang harus kau bawa pulang
walaupun laksana jarum yang dihamburkan diantara tumpukan jerami tetap harus dikerjakan nak, karena sanksi sudah disiapkan dari semalam
anakku...
hari ini kau seperti kuda beban berkacamata hijau dipaksa merumput di lahan kering
pikul terus beban itu nak!
hingga pertumbuhan mu terkekang
ingat nak!
negeri sehebat ini guru harus digugu
kadang ubi mentah disajikan di meja belajarmu sebelum lambung mu diisi dengan beras hibah pemerintah
anakku...
bangunlah di ujung malam
berkacalah pada malam tak berbayang titipkan petuah panjang pada angin semoga hidayah pembelajaran menyapanya
Lhokseumawe, 20 Januari 2016