DONGENG PENGUASA
Muklis Puna
kawan malam ini sebelum lelap dan
mendengkur mari dengar dongeng penguasa negeri
awasi alam bawah sadar jangan sampai pulas membelai mesra hingga iler mencetak pulau pulau baru di bantal
di zaman bahela negeri antah berantah para penguasa berkampanye
mulut nya berbusa menyodor janji jika terpilih
lidahnya menjulur maju mundur disulut dendam
geraham kebas menebas lawan
trik mengentaskan kemiskinan disampaikan dengan lugas
mutu pendidikan diangkat dalam sekejap
harga barang diselorotkan tak masuk akal
pengangur diberi kerja tapi dikerjai
pengawai honor diangkat dalam sekejap tapi sk pengangkatan tak berstempel
subsidi dicabut diganti berbagai kartu
kawan…
jangan mendengkur kawan dongeng belum selesai…
lihat iler mengalir deras laksana irigasi
bahan bakar diturukan dari kapal, tapi harga tak turun
gabah petani lokal di utamakan tapi beras asing masuk lewat teluk-teluk illegal rumah –rumah duafa dibangun dimana-mana
tapi di ibukota di buldozer dengan besi besi merayap mengunyah rumah rumah si miskin
kawan…
jangan mendengkur kawan dongeng masih berlanjut
seminar -seminar pembagunan di dendangkan di meja meja kampus
pedagang kaki lima diburu beramai-ramai bagai babi dianggap perusak taman kota
uang receh diselipkan dilaci laci mobil mewah diberikan pada pengemis saat berada di bulan bulan harapan
kawan …
masih terajagakah kawan…
nelayan dimakmurkan ….
kapal asing ditenggelamkan tapi bukan induknya
rupanya kapal rongsokan milik asing yang terengah engah saat diburu
nelayan kecil dibiarkan mengembara jauh di tengah samudera
Mencari sisa ikan busuk dari kapal pesiar
kawan ….
bangun kawan… sebentar lagi ceritanya tamat….
garuda mulai meredup tergerus pulau pulau luar
kukunya tak lagi mampu mencengkram nusantara
suaranya tak lagi memekik hebat hingga ingusan pun berani menyindir
kepakan sayapnya tak lagi menggetarkan dunia
Dadanya tak lagi membusungkan falsafah negeri..
kawan….. topang bola matamu
sedikit lagi dongeng ini selesai
pemberantasan korupsi digalakkan
namun setiap desiran angin ada saja pejabat jadi tesangka
KPK dilemah kunyahkan secara jamaah
karena para pejabat berdesak-pesat pakai seragam oranye dalam kotak besi
kawan….
masih terdengarkah suara saya walaupun agak sayup
tidurlah kawan cerita sudah tamat
semoga jadi pengantar tidur
ingat besok dihulu subuh
jangan disebarkan cerita ini ya
ini hanya pengantar tidur
Lhokseumawe, 18 April 2016